Peringati Hari Metrologi, Kemendag Tingkatkan Kualitas SDM
By Admin
nusakini.com--Kementerian Perdagangan menjamin kebenaran dalam hal penggunaan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP), khususnya dalam transaksi perdagangan.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Kemendag terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) metrologi agar lebih kompeten.
Demikian pernyataan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma dalam seminar nasional metrologi legal, Selasa, (24/5).
Seminar diselenggarakan untuk memperingati Hari Metrologi Dunia yang jatuh pada 20 Mei 2016 dengan mengusung tema "Peran Metrologi Untuk Meningkatkan Mutu Dan Daya Saing Produk Nasional Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi". “Metrologi suatu negara merupakan barometer tingkat kesejahteraan masyarakat dan gambaran mengenai perkembangan teknologi dari negara tersebut. Untuk mendukung kualitas kemajuan metrologi, kita memerlukan SDM yang handal dan infrastruktur yang memadai,” tegas Syahrul.
Syahrul menjelaskan, kebutuhan SDM metrologi sangat tinggi, baik di pemerintahan maupun di sektor industri. Mengingat masih banyak potensi industri manufaktur yang akan terus berkembang, peran universitas dianggap sangat penting dalam menyediakan SDM metrologi yang berkualitas.
Seminar juga dihadiri narasumber Kepala Bidang Penguatan dan Pengawasan Standardisasi Industri Kementerian Perindustrian Rachmadi Tutuka, Kepala Pusat Akreditas Lembaga dan Lembaga Inspeksi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Dede Erawan, serta Harijono A. Tjokronegoro dan Yul Yunazwin dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Syahrul Mamma menyatakan, SDM metrologi yang handal menjadi kebutuhan esensial yang sangat menentukan daya saing perekonomian suatu negara, terutama dalam konteks perdagangan bebas. Hal itu berkaitan dengan kualitas industri yang secara berkesinambungan mampu menaikkan peringkat daya saing bangsa.
Menurut Global Competitiveness Index 2014/2015, tingkat daya saing Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 144 negara (di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand). Dikatakan Syahrul, Indonesia sudah harus mulai membangun sistem perekonomian yang terintegrasi dengan dunia pendidikan, sehingga semua kebutuhan SDM dapat terpenuhi dan tepat guna. (p/ab)